Joged adalah tari pergaulan yang sangat populer di Bali. Tari ini memiliki pola-pola gerak yang bebas, lincah, dan dinamis. Gerak-gerak dasar tari ini diambil dari Legong maupun Tari Kekebyaran, dan dibawakan secara improvisasi. Joged biasanya dipentaskan untuk perayaan sehabis panen atau pada acara hiburan pada hari-hari penting di Bali.
Tari Joged mempunyai banyak macam, meliputi: Joged Bumbung, Joged Pingitan, Joged Gebyog, Joged Pudengan (Udengan), dan Gandrung. Kecuali Joged Pingitan yang memakai lakon Calonarang, semua pertunjukan Joged selalu ditarikan secara berpasangan laki-perempuan dengan mengundang partisipasi penonton untuk ngibing. Bagian tersebut dinamakan paibing-ibingan. Pada bagian tersebut, penari Joged memilih (nyawat) penonton laki untuk diajak menari bersama di arena pentas.
Sebagai sebuah kesenian rakyat, tari Joged diiringi dengan barungan ngamelan yang didominasi oleh instrumen-instrumen bambu.
Di antara semua jenis Joged yang ada di Bali, Joged Bumbunglah yang paling populer di Bali. Joged yang diiringi grantangan yaitu gamelan tingklik bambu berlaras slendro ini diperkirakan muncul pada tahun 1946 di Bali Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar