Rabu, 29 Mei 2013

Cerita Dewasa Ngentot Dengan Lesbian

Cerita Dewasa Ngentot Dengan Lesbian Kumpulan Cerita Ngentot HOT Terbaru 2013 hanya di ceritahariandewasa.blogspot.com Berbagi Berita Harian Dewasa Dengan Topik Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas | yang pastinya sangat seru untuk disaksikan jangan Lupa saksikan Foto ABG Hot Terbaru disini


Foto ABG Sexy | Foto Cewek Montok | Tante Margaretta Bugil Hot | Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas |



Cerita Dewasa Cerita Seks Dengan Lesbian Yang Perawan Cerita seks ini awalnya ga ingin kuceritakan, karena cerita dewasa seks ini sungguh membuatku ketagihan, cerita seks ini awalnya kudapatkan dengan tidak sengaja,
ketika aku mendapati 2 orang wanita yang melakukan hubungan seks dengan bersamaan, alias lesbian, ya apalagi lesbiannya cantik2 banget dan masih perawan, akhirnya sebagai manuai atau cowok normal maka aku tergoda. Cerita ini berawal ketika windy, wanita cakep temenku di datengi adik kostnya. - mbak, mau kubantu ? – suara Ratih terdengar saat masuk ke kamar kostku.
- Walah ya jangan repot2, ini kan cuma ngebongkar titipan orang – sahutku Sambil mengeluarkan macam2 kripik dari dalam kardus2 besar yang baru datang. - kubantuin makan, maksudku – sambung Ratih cekikikan. Sambil tersenyum aku mengeluarkan juga pakaian yang terlipat rapi dari kardus2 itu juga. Ratih tidak bisa diam melihatku mengeluarkan isi paket dari kerdus. Kubiarkan sesaat Ratih ikut mengatur memisahkan makanan kering, keripik, pakaian dan buku2. Aku teringat sesuatu, tapi terlambat… - Eih ?!? – Ratih memperhatikan 3 dvd di tangannya. Movie porno koleksiku ketahuan!!
Ratih berdiri menghindar saat kucoba merebut dari tangannya. Ratih malah naik ke tempat tidurku, bersandar dan membolak balik gambar di covernya. Biarlah, kupikir Ratih juga sudah dewasa. Baru 2 semester berjalan sekolah menengahnya, Ratih sudah termasuk dewasa menurutku. Jika ternyata belum melihat hal2 seperti itu .. ya berarti masih lugu dan poloslah dia. - mbak Windy punya film begini ? pinjem ya mbak – katanya bangkit dari tempat tidurku langsung berjalan cepat ke pintu.
- hati2 menyimpannya. – seruku sambil melanjutkan unpacking isi kardusku. Lama juga memilah isi kardus dan menatanya ke lemari, meja dan kulkas kecilku. Setelah semuanya rapi, kuambil kaos longgar dan celana pendek, handuk serta perlengkapan mandiku. Setelah mandi aku keluar kamar mandi, berjalan terus keluar kamarku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Beberapa langkah setelah di depan kamar Ratih, kuketuk pintunya. Dengan lilitan handuk membungkus pinggang hingga pahanya, Ratih membukakan pintu dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamarnya. Dikuncinya pintu dan kembali memegang tanganku, menarikku ke depan tvnya. Seperti perkiraanku, Ratih masih melihat dvdku tadi. Masih tertayang seorang pria kulit gelap telanjang dan dua gadis asia setengah telanjang sedang beraksi di ruang kantor. Pria itu berlutut di depan gadis si rambut panjang yang duduk di kursi dengan paha terbuka lebar,
kaki yang satu di atas meja. Dengan cepat pria itu menggoyang pantatnya maju mundur sementara si rambut panjang mencengkeram tangannya ke atas, memegang sandaran kursi di belakang kepalanya sambil berteriak seperti kesakitan. Branya telah terbuka menggantung di tangan kirinya. Buah di dadanya bergoyang seirama dengan kayuhan pantat si pria.
Yang rambut pendek berusia belasan tahun terbaring di meja, dengan rok seragam sekolahnya telah tersingkap ke atas. Pahanya
terbuka lebar, kakinya diatas meja, sementara kepala pria itu mencium dan menjilat pangkal paha gadis itu. Tangannya pun ikut bermain di sana. Ratih diam saja saat kuberjalan ke kulkasnya, membuka dan mengambil setangkai anggur. Kututup kulkas dan memutar tubuhku menghadap tempat tidur, memperhatikan Ratih. Ia tak berkedip melihat tv, duduk di tepi tempat tidur, kaki kirinya di atas kaki kanannya, terlihat sedikit bergoyang. Terlihat pantatnya juga sedikit bergoyang memutar. Ratih hanyut dengan tontonannya. Sambil tersenyum aku duduk di selahnya sekarang.
Kuperhatikan dadanya naik turun agak cepat. Kubiarkan Ratih menonton movie itu sampai si pria berdiri dan menghadap meja, ke arah gadis sekolah rambut pendek itu. Pria itu mulai menggoyang pantanya lagi maju mundur di tengah pangkal paha yang terbuka lebar di atas meja. Sekarang kuganti cemilanku dengan minuman ringan dari kulkasnya. Belum habis minumanku, pria itu telah berteriak, memegang batang kemaluannya yang mengeluarkan cairan putih memenuhi wajah gadis itu. Kuperhatikan Ratih, duduk tegak, tangannya menopang tubuhnya di tempat tidur. Kakinya sedikit terbuka pahanya. Sekarang!! Dengan cepat kuraih handuk yang melilit bawah tubuhnya, kutarik lepas menyingkap bawah tubuhnya yang sekarang terlihat jelas. Ratih
tidak mengenakan apa2. Ia terkejut. - Eih!! mbak Windy!! Tangannya bergerak menutup pangkal pahanya. Saat akan berdiri, kutahan tangannya, sambil terseyum aku berkata - jangan ributlah, toh punya kita sama. – suaraku menenangkannya. Ratih mulai tersenym dan kembali duduk tenang. - tapi punyaku bulunya jarang mbak, masih halus. – tangannya membelah menyisir rambut bawahnya perlahan.
- kalau punyaku sudah banyak keluar, tapi sering kucukur. enak kalau mulai tumbuh lagi, geli2 gimana gitu. Aku berdiri sekarang menghadap Ratih. Dengan santai kuturunkan sedikit calana pendekku, terlihat jelas Ratih memperhatikan milikku. Lalu ia membandingkannya sebentar dengan miliknya. - ah mbak Windy sudah dewasa, dada mbak sudah bagus bentuknya.
- kalau dadaku cuma segini – Ratih kemudian mengangkat baju atasnya, terlihat bra cup nya yang agak kedodoran. Kutarik ke atas kaosku, kulepaskan sekarang lewat kepala. Setelah meletakkan kaosku di atas tempat tidur, kupegang bagian bawah kedua buah dadaku, sedikit kuremas dan sedikit kuangkat ke atas, sedang kucoba kutontonkan pada Ratih. - punya mbak Windy bagus. mungkin paling bagus diantara anak2 kist sini. – katanya pelan.
- besar, maksudmu ? – jawabku tertawa geli lalu kuputar bagian belakangku menghadap cermin, menurunkan lebih ke bawah celana pendekku. - semoga pantatku juga indah ya – komentarku
- padat mbak, apa yang itu disebut bahenol ? – tanya Ratih
- hihihi – tak tahan ku tertawa geli dengan komntarnya. senang juga mendengarnya. Aku menungging sekarang, memperlihatkan dengan jelas kedua lubangnya di cermin.
Ratih duduk bergeser, ikut memperhatikan apa yang tampak di cermin.
Kutarik celanaku ke atas sekarang, lalu kududuk lagi disebelahnya. - punyamu sudah basah ? – tanyaku
- apanya mbak ?
- ya yang di bawah pusarmu, terasa basah gak ?
- enggak tau – jawab Ratih. Ia kini bergerak mundur sedikit di tempat tidur. Lututnya diangkat ke atas, kedua kakinya di atas dipan sekarang, pahanya dibuka lebar-lebar, mempertontonkan pangkal pahanya. Kedua tangannya membantu membukanya hingga kini terkuak. Kulit dalamnya yang
merah muda sekarang terlihat jelas, agak berlendir. - sudah pingin pipis ? – tanyaku lagi.
- tadi pingin sih, tapi bukan pingin pipis rasanya. enggak tau gimana gitu – jelas Ratih.
- tapi sudah basah kan ? Kuambil handuk dan mengusap pangkal pahanya. Ratih diam saja. Kupijit perlahan sekarang. - sudah mencoba memasukan ke lubangnya ? – tanyaku lagi perlahan
- apaan ? apa maksud mbak Windy ?- tanyanya
- mungkin jarimu kau masukan ?
- tadi memang pingin memegangnya, terasa enak terus keterusan memegangnya. – jelasnya
- makanya kulepaskan celanaku biar enak mengusapnya – jelasnya lagi. Terlihat pantat Ratih mulai sedikit bergoyang goyang. Aku tidak menghentikan usapan dan pijitanku. - enak diusap ? – tanyaku lagi.
- tadinya sih – jelas Ratih.
- kalau sekarang ? Ratih diam, mencoba menikmati usapanku di bawah perutnya.
Kugeser dudukku sekarang, mendekat. kubelai rambutnya, kusisir perlahan. sesekali kuusap juga telinganya. Ratih diam, menatapku. Sekarang tanganku tanpa handuk membelai pangkal paha Ratih, bagian sensitif wanitanya, perlahan naik turun, sesekali membuka lipatannya menyentuh tonjolan kecil di dalamnya. Ratih memjamkan mata. nafasnya
mulai terdengar jelas berirama agak cepat.
Kakinya kubuka lebar2, dengan tangan kiriku kupercepat usapan
di pangkal paha Ratih. - hsss … mbaaak – Ratih mendesis, merebahkan tubuhnya di tempat tidur sekarang. Kugerakkan tangan kananku ke arah dadanya sekarang. Perlahan kuangkat cup penutup buah di dadanya. kuusap-usap ujung kecil di buah dadanya. - hmmm … hssss – Ratih bersuara tak jelas Tangannya memegang tanganku
yang di dadanya. Hanya memegang. Aku sekarang meremas buah di dada Ratih yang masih ranum itu. Tangan kiriku kupercepat mengusap pangkal pahanya.
Ratih mulai melepaskan nafasnya pendek berirama cepat sambil bersuara - haah!! haah!! haah!! Kupercepat tangan kiriku mengusap daging kecil di celah2 pengkal paha Ratih.
Perlahan jari tengahku mengusap sekeliling lubang kecil di bawahnya. Sesekali mencoba masuk - mbaak!! Haah!! Haah!! mbak Windyyy!! haah!! Dengan ibu jari tangan kiriku aku
kini mengusap daging kecilnya, sementara jari tengahku mencoba masuk ke lubang bawahnya. semakin cepat gerakanku, Ratih kini bergoyang pantatnya. Terus bergoyang mengikuti iramaku. Telah masuk setengah jari tengahku di dalam pangkal paha Ratih. Mulai basah jariku itu, tapi tetap tertahan tak bisa masuk lebih jauh.
Dengan jangkauan sedikit masuk
ke dalam itulah aku menggerakkannya keluar masuk
Semakin cepat, cepat, lebih cepat, kutambah kecepatannya … - mbaaaak Windyyyyy !! – Ratih menyebut namaku dengan menjerit kecil Tubuhnya bergetar. Bukan bergoyang seperti tadi, tapi bergetar, mengejang, otot pangkal pahanya menegang, tangan keduanya menangkap tanganku yang bergerak cepat di
bagian bawah tubuhnya. Kemudian diam tak bergerak, kecuali nafasnya naik turun seperti berlari kecil.
Tanganku sudah diam sekarang. - basah ya ? aku ngompol ya ? tadi seperti pipis rasanya … Kuambil handukku tadi, kuusap lagi ke bagian penting Ratih itu. - enak Ratih?!?
- hmmm … gimana ya rasanya … – jawabnya masih telentang.
- punyaku juga sedikit basah lho Ratih bangkit, duduk sekarang. menatapku lalu memperhatikan bawah pusarku. - terus aku musti gimana ? – tanyanya
- coba kau ganti dan putar film dvdku. yang India ya ? Aku beranjak dari tempat tidur ke meja rias Ratih. Ratih dengan cepat mengganti dvd dengan film
yang kumaksud. Kuraih sisir sikat Ratih yang dari karet lunak, kududuk lagi di dipan.
kuraih remote dvd, dan kupilih scene yang paling tengah. Langsung tampil seorang pemuda keturunan India yang telah telanjang bulat, mengikat wanita berdarah India juga yang kini telanjang bagian bawah tubuhnya. Wanita berambut pendek seperti lelaki itu menangis di tepi tempat tidur, kedua tangannya terikat di satu sudut atas tempat tidur. Kugesekkan pangkal sisir sikat Ratih pada pangkal pahaku berulang ulang.
Ratih yang memperhatikan kegiatanku juga mulai duduk sambil sesekali melihat film itu.
Aku ikut merasakan nikmatku saat pemuda itu memasukan tongkat kehidupan di bawah pusarnya dengan paksa ke gadis yang terikat itu. Bersaamaan itu juga masuklah pangkal pegangan sisir sikat Ratih ke dalam lubang bawahku. Terasa sesak lubangku dipenuhi pangkal sisir itu yang semakin masuk, semakin lebar pangkal sisir itu. - AArhhhhh!! – aku merasakan nikmat saat kutarik dan kumasukan lagi berulang-ulang Ratih di sebelahku mulai mengusap bawah perutnya juga, mengikuti iramaku. Ratih duduk terbuka lebar lagi sambil memperhatikanku dan tv bergantian. Nikmat yang kurasakan menambah sensasi kami berdua saat wanita di tv mulai berteriak2 menangis menjerit-jerit. Sisir itu telah cepat keluar masuk membantuku mencapai nikmat yang kucari.
Ratih mulai mengerakkan jemarinya ikut2 memasuki lubangnya sendiri. Tambah cepat nafasku saat melihat Ratih mulai bergoyang menikmati usahanya. Wanita di tv terlihat megejang, sementara pemuda itu menghentikan kegiatannya tuk berganti posisi, menduduki paha wanita itu dan mencoba memasuki lubangnya dengan pusaka miliknya. - haaah!! mbaaak!! – Ratih merintih, saat tanganku ikut meremas dadanya. Aku bergerak cepat, menggeser dudukku mendekati Ratih. - haah!! bantuin Ratih!! haah – seruku Kudekati tangan Ratih yang menyangga tubuhnya, kuraih dan kuarahkan ke sisirnya sendiri yang keluar masuk di lubang kenikmatanku.
Ratih yang sekarang ikut memegang sisir itu, melai mengikuti irama tanganku. - haah!! haah!! yang cepat!! Sekarang kubiarkan Ratih sendiri yang melakukannya. Kubuka pangkal pahaku lebar2 menghadapnya, kuangkat sedikit lubangku, kini Ratih mulai mempercepat tusukannya. - HAAAAHHH!! – suaraku keluar saat tanganku bergerak, mengusap dan menekan daging kecil di dalam lipatan bawah tubuhku. Ratih tetap menusukku dengan irama yang kurasa bertambah lama bertambah cepat. Nikmat dan sensasi yang luar biasa, terbawa suara di tv yang nyaring. Benar2 terasa penuh lubangku saat Ratih membenamkannya, dan terasa nikmat sensasinya saat Ratih menarik dan membenamkannya lagi dengan cepat. Tak kuasa aku menahan getaran dan kejangnya otot di seluruh tubuhku saat puncak nikmat yang kucoba raih itu datang … -
AAAAAAAAAAAARRRRGGGHHHH
!!!! Betul2 serasa mengeluarkan kepuasan yang tiada tara melalui bawah tubuhku …
Kubiarkan Ratih menusuk lubangku beberapa kali, lalu kutahan dengan kedua tangannku mencoba menghentikannya. Tangan Ratih yang satu masih menusukkan jemarinya ke lubang miliknya dengan cepat sekali. Ia terlihat ingin juga menikmati puncak permainannya. Tak beberapa lama sebelum sempat kubantu … - hah!! hah!! HAHH!! HHAAAA!! HAAARRGHHH!!!
MBAAAAAAAAKKKK!!! tubuhnya menegang, bergetar sesaat, perutnya naik turun cepat, kemudian merangkulku. Kami berbaring sekaarang, aku tertindih tubuhnya yang penuh keringat. Masih merangkulku dan menyandarkan kepalanya, terdiam tak bergerak.
Bebearpa saat kemudian Ratih sesenggukan menangis … - huhuuu – berbisik ia dalam tangisnya
- aku sudah tidak perawan lagi ya? Huuu huuu … - Kuangkat tanganya yang dipakainya sendiri, kuperhatikan ada lendir membasahinya dan sedikit merah … - entahlah Ratih, aku tidak yakin itu darahmu, tetapi tenang sajalah, kau sudah memdapat apa yang kau cari tadi – bisiku perlahan … Setelah beberapa lama kami berpelukan, aku mulai meninggalkannya di tempat tidur, merapikan celanaku dan mengenakan kaosku. Kuambil handukku, dan bergerak keluar kamarnya, masuk lagi ke kamarku tuk mandi lagi. —– - Begitu deh mas ceritanya – berbisik Windy perlahan
- Lu gila ya Windy, cerita detail begitu ke gue ? – tanyaku perlahan sambil tersenyum.
- Lah, kan mas sendiri yang ingin dengar ceritanya.
- Iya, tapi aku sekarang kan bingung mau ke mana. Pelabuhanku sekarang sedang ke Manado, yang lain di Singapore dengan bossnya. Yang
lain sedang terbang dengan flight maskapainya. Kemana kapal selamku musti berlabuh? Ah dasar kau sukanya bikin pusing – kutatap matanya. Kusandarkan badanku ke kursi, kutarik kedua tanganku menopang kepalaku.
Windy menggeser kursinya, dari hadapanku tadi, sekarang kursi yang beroda itu telah berada di sebelahku. Sambil mendekatkan wajahnya ia tersenyum sambil berbicara perlahan : - asyik kan ceritanya ?
- Untung gak ada yang dengar ceritamu tadi. – kataku sambil memperhatikan kiri kanan.
- Hari Sabtu begini, kantor ini biasanya sepi mas. Jarang ada yang lembur sampai sore begini.
- Kalau bukan karena menemani mas membackup data akuntasi perusahaan ini tiap hari Sabtu, aku juga gak bakal ke sini mas.
- Lah, bukannya tiap minggu kamu ke sini ngeberesin pembukuan ?
- hiyo hiyo. terserah deh mas. tapi sekarang pokoknya sepi. tenang aja. office boy kan sekarang doyan maen facebook mas.
- mas aja yang freelance di sini tidak memperhatikan. mas cuma hari2 tertentu sih datang ke kantor kami. Kulirik Windy sekarang. Ia masih memajukan tubuhnya ke arahku.
Terlihat bibir merah mudanya yang basah, kemeja atasnya yang ketat sekarang memperlihatkan belahan dadanya yang indah.
Matanya menatapku tak berkedip. Windy memperhatikan mataku melirik dadanya, turun ke paha seakan menelanjangi tubuhnya.
Kuturunkan tanganku sekarang, dengan jarak dekat begini kuraih
rambut di atas telinganya.
Kusisir pelahan kebelakng. Windy bergerak mendekat, meletakakan tangannya dipahaku. Segera kutarik kepala Windy, kucium bibirnya, kuhisap dalam2, lidahku juga mencoba melumat rongga mulutnya.
Kuhentikan ciumanku, terlihat mata Windy terpejam dan sedikit terbuka mulutnya. - Di mana ruang meetingmu ? – kubertanya sambil mengajak Windy berdiri, menarik tangannya. Windy berjalan cepat ke arah ujung ruangan yang luas ini. Kulewati lorong kerja disekitar meja kerja karyawan kantor ini. Di salah satu meja yang komputernya menyala terlihat pemuda yang sedang mengetik di keyboard, berinteraksi dengan
monitornya yang menampilkan facebook. Office boy sedang sibuk sendirian sekarang. Pintu paling ujung telah terbuka, dan Windy menahannya menungguku masuk.
Setelah melewatinya, terdengar pintu tertutup perlahan dan kudengar suara kunci diputar.
Sekarang ku berdiri menghadap meja besar di ruangan kecil ini. Terlihat Windy bergerak cepat menutup gorden jendela di dua sisi ruangan ini. Meskipun siang, terasa remang cahaya yang masuk sekarang. Windy berjalan ke arahku, memutari meja sekarang. Tangannya bergerak melepaskan kancing baju atasnya. Sesampai di depanku Windy hanya mengenakan bra, memperlihatkan buah di dadanya yang besar dan indah tertopang bra gelapnya. Ia kini duduk di atas meja menghadapku.
tangannya kebelakang sesaat, kemudian terlihat rok bawahnya mulai longgar pinggangnya.
Sambil mendekat, kubuka resleting celanaku jeansku.
Kuraih kedua tangannya dan kutarik menyuruhnya turun meja. Rok bawahnya sekarang terlepas saat Windy berdiri menghadapku.
Kuraih kursi dan kuajak dia berlutu sementara aku duduk di kursi itu. Kuhadapkan kursi ke arahnya, kuperlebar ruang resletingku dengan menarik sampai ujung bawah, lalu kuturunkan celana dalamku. Kuraih pusakaku yang setengah berdenyut itu. Batang pusakaku kini telah menjulang keluar diantara delah resleting. - hmmm – Suara Windy terdengar, saat meraihnya. Geli dan nikmat langsung mengalir dalam aliran darahku saat Windy mulai memasukan dalam mulutnya. Kepalanya mulai
maju mundur, dan tangannya mulai melepaskan kaitan ikat pinggangku. Dibukanya kancing atasnya dan kini dengan sedikit membungkuk Windy sekarang telah menaik turunkan kepalanya, menelan ujung pusakaku sampai terasa sangat geli sekarang.
Kusandarkan tubuhku, dan kuraih kepala Windy. - oowwhh – tambah geli aku sekarang, saat mulutnya menjepit pusakaku sambil naik turun. Kubiarkan ia memijit pangkalnya sekarang. Perlahan ia mulai mengurutnya ke atas dan menekannya ke bawah. Lalu bertambah cepat. Dan sekarang lebih cepat lagi.
Sungguh nikmat yang terkira di gedung ini kurasakan. - iihh – aku terkejut Rasa sensasi nikmatku bertambah saat Windy menhisapnya.
Terasa beberapa detik cepat berlalu, berlomba dengan gerakan Windy. Segera kulepas kekangan yang kutahan semenjak mendengar cerita Windy dari tadi. Ujung nikmatku telah sampai. Kubenamkan kepala Windy ke pangkuanku, tak kulepas saat kusemburkan energi di bawah pusarku. Windy memejamkan mata saat menghisap semua energiku, menelannya dan menyapu sisanya dengan lidahnya. Bukan main … ada kenangan baru aku di hari Sabtu ini. - enak mas ? – Tanya Windy sambil mengusap mulutnya
- sebentar ya. – Windy berdiri, ke arah lemari kecil. Dituangnya air di gelas dan meminumnya satu dua teguk. Kemudian disodorkan ke arahku.
Kusambut. Kuraih pergelangan tangannya yang memegang gelas. Aku berdiri dan memutar tubuhku sambil menarik Windy untuk duduk di kursiku tadi. Windy meletakkan gelasnya di meja, dan langsung memegang kepalaku yang sudah menyeruduk masuk ke pangkal pahanya. Celana dalam hitamnya telah kutekan dengan wajahku menusukan hidungku ketengah tengahnya. Tercium wangi kainnya. Kugosok gosokkan mukaku ke situ. Berputar putar, naik turun, kiri kanan. - huaaahh … massss Perlahan tanganku ke pinggulnya, menarik ke bawah kain celaan dalamnya. kuturnkan
sampai matakaki. Windy menggerakan sendiri kakinya hingga terlepas kain itu.
Saat kuangkat kepalaku menatapnya, terlihat buah di dada Windy mulai menarik keinginanku meremasnya. Kubuka bra hitamnya. Kuremas2 keduanya. Windy mendesah. Kuputar kursinya, Windy sekarang kurangkul dari belakang di tempat duduknya. Kuremas sekali lagi dadanya. Kupijat dan kuremas hingga keujungnya. Windy mengangkat kepalanya ke atas. - haaahhhhsssss maassss Kutarik kuajak berdiri dia sekarang. Kuangkat satu kakinya dan kunaikkan ke kursi. Kuremas pahanya. Kuremas atasnya sedikit. Perlahan remasanku naik, hingga ke paha bagian dalam di pangkalnya. windy menggigil
Perlahan remasan dan pijitanku sudah sampai ke pangkal pahanya. sudah sampai ke belahan bawah pusarnya. Kupermainkan daging kecil itu. Ia melenguh mengeluarkan udara lewat mulutnya.
Windy menarik tanganku. Ia beringsut sedikit ke meja, lalu duduk di meja menghadapku. Agak bergeser sedikit, ia sekarang mengangkat kedua kakinya di meja lebar itu. Windy melebarkan pahanya ke arahku. Terlihat rapi sisiran bulu bawahnya menutupi lipatan bagian vitalnya.
Windy merebhakan dirinya ke meja sambil bergerak menanti gerakanku selanjutnya.
Segera saja kutarik kursi duduk, menghadap meja, memeluk kedua pahanya dan membenamkan mukaku kebelahan tengah tubuh bawah Windy … - shayyhhaaanggg !!! hooooohhhhh!!! – serunya berulang ulang beberpa lama Windy bergetar, saat kumulai menjiat bagian2 penting di area lubang itu. - huuooh!! hah!! ssshhhh hhaah !!! Windy terus mengeluarkan suara saat kujilat dengan lidahku yang bergerak cepat di situ.
Kuturnkan tanganku dan mulai mengurut pusakaku yang mulai setengah tegang lagi itu. - haah!! mass!! saa … yaaang!! Windy berceloteh tak jelas …
Lidahku lebih cepat bergerak sekarang. - yes mas !! huuuuh !!! Kuhentikan jilatanku, aku berdiri sekarang. - hhmmmm … mmmm … – Windy mengerang, badannya bergoyang, menyodorkan lubang miliknya ke arahku. matanya terpejam, kedua tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya.
Kutempelkan ujung pusakaku langsung di pintu masuk lubang Windy. - hooh yes mas … sekarang sayang … Kumasukkan kepala pusakaku ke lubang berlendir itu. kutarik lepas dan segera kumasukkan lagi kepalanya. berulang ulang dengan irama yang semakin cepat. - hah!! hah!! haahhh!! – nafas Windy memburu gerakanku beberapa saat kemudian, kumasukkan semua pusakaku, kubenamkan semua ke dalam lubang Windy. - aaauuwwooooooooohh – mulut Windy makin bersuara memikat Akhirnya kusaat kubenamkan dalam2 itulah aku segera melakukan getaran sedikit menarik dan dengan penuh memasukkannya. Kjulakukan sangat cepat iramanya, secepat gerakan drill bor yang sangat cepat itu. - HAUW HAUW HAUW HAUW …. – suara Windy terdengar ikut bergetar cepar Kutambah getaranku dan kupercepat
Segera saja Windy bergetar, menggelijang, menegang otot perut dan pahanya, mulutnya terbuka tak bersuara … kemudian tangannya mengangkat pahanya, ikut2 bergetar sesaat lagi … Kuhentikan kegiatanku, kubiarkan Windy meresapi nikmatnya di atas meja meetingnya. Kulepaskan pusakaku, dan kuremas2 tuk menjaga tetap tegang. Kemuian kutarik kakinya turn meja, kuraih tangannya mengajak berdiri. kuputar badannya dan kuarahkan menungging, tangannya memegang pinggir meja. Kuarahkan pusakaku dan mulai kudororong memasuki lubang Windy sekali lagi. Windy mendesah sekali lagi. sampai ia berjinjit berdirinya, menopang tubuhnya dengan jari kakinya. Kuteruskan kegiatanku menghujam lubang milik Windy dengan pusakaku, dengan sebentar sebentar berganti posisi. Dari menungging di pinggir meja, berpindah ke kursi, kemudian menungging di karpet. Hingga akhirnya Windy teelentang di karpet dengan kaki berlipat di atas tubuhnya, menahan tubuhku di atasnya yang naik turun secara cepat menindih Windy. Di posisi demikian aku merasakan kenikmatan memenuhi lubnag Windy dengan pusakaku, mengoyaknya, memutar dan bergetar cepat menekan pangkal pahanya. Hingga akhirnya kucapai lagi ujung kenikmatan yang memuaskanku sekali lagi. Lelah aku telentang di karpet ruang meeting itu tuk beberapa saat. Sampai kuingatkan Windy tuk memperhatikan cahaya luar gedung yang telah mulai gelap, senja mulai tiba. Waktunya tuk meninggalkan gedung ini. - makan malam di kostku aja ya mas …. – tangannya masih memeluk erat salah satu tanganku.
- lah emang kau masak apa ? seharian kita di kantormu begini – candaku di dalam lift.
- kita di Tebet mampir ke McD lalu kita makan di kakamarku.
- Ok, aku ke pos satpam dulu nitip motorku tuk parkir lama ya. Sesampai di kamar Windy di kostnya, bukannya makan pesanan makanan yang kami bawa,
Windy sudah berinisiatif melucuti pakaianku, berusaha membangkitkan garirahku dan kita bergumul di ranjangnya. Setelah aku dan Windy terlentang
menikmati puncak kepuasan yang tercapai, rasa lapar kami datang lagi. Sambil makan, Windy menawariku menginap. - ini kunci cadangan kamarku. – Windy menyodorkan anak kunci.
- besok malam mas masuk sini aja duluan kalau aku belum nyampai. Lah, ini pemaksaan secara halus, pikirku. Kuterima kuncinya, dan menyalakan tv menyaksikan film lepas yang tayang malem itu. Setelah film selesai, Windy menggantinya dengan salah satu dvd nya. Dari covernya aku sudah bisa menebak, film apa yang bakal kulihat sekarang.
Ditengah film panas Windy itu terlihat Windy melepaskan lagi dasternya kemudian menciumi perutku dan bawah pusarku. Melepaskan celanaku dan mengulum lagi pusakaku. Akhirnya dibantu film dan usaha Windy itulah aku bisa mulai menyambut ajakan Windy lagi. Terasa Windy seperti ketagihan dengan apa yang diperolehnya malam Minggu ini. Ia selalu menginginkanku
memuaskannya, meskipun aku kelelahan. Kubantu Windy mencapai ujung pencapaiannya hingga terasa sampai energiku habis kuekspose malam itu. Ditengah lelapnya tidurku, jam alarm Windy membangunkam kami di siang hari, segera aku bergerak hendak mandi. Belum sampai aku berdiri dari tempat tidur, Windy sudah merangkulku dari belakang dan tangannya turun ke arah bawah pusarku. Fenomena pagi kaum laki2 inilah yang ternyata di tunggu Windy. Pusakaku memang sedang tegang dan kencang sekali saat bangun pagi ini. Ini juga yang selanjutnya membuat Windy merintih dan mengerang dalam usahanya mencapai kepuasannya. Windy duduk di bawah pusarku sambil menggesekan pangkal pahanya maju mundur, mememuhi lubangnya dengan pusakaku. Dan Windy berulang-ulang memulainya lagi meskipun ia telah mencapainya berulang ulang. Di pagi ini juga aku bisa memberitahu Windy melalui kemampuanku, jika aku bisa membantunya mencapai kenikmatan dan puncaknya berkali-kali sebanyak yang dia mau. Aliran darahku sedang lancar, konsentrasiku masih segar, nafasku dapat kuatur menjaga jantungku memompa tekakan darahku menstabilkannya. Selalu kupercepat gerakanku tuk menggetarkan lubang di bawah tubuh Windy, yang membuatnya senang menggelinjang mencapai kenikmatannya. Hingga akhirnya Windy menyudahi ketagihannya, mencapai klimaks terakhinya saat di kamar mandi. Di depan tubuh Windy yang duduk di toilet
itulah aku mengakhirinya. Kuhujamkan dengan cepat getaran pusakaku di pangkal pahanya yang terbuka lebar itu. Semprotan air hangat di shower yang kuarahkan ke bawah pusarnya membuatnya berteriak menggigil, bergoyang tubuhnya menggelepar, bergetar otot pahanya, tangannya dengan keras meremas pantatku. Kuakhiri juga nikmatku, mencapai kepuasanku dengan menyemburkan cairan energiku dalam lubang istimewa milik Windy yang terengah-engah. Sudah berapa bulan aku melewatkan kesempatan seperti ini sejak betemu dan berkenalan dengannya? Kalau saja aku lebih sadar melihat peluang dan kesempatan.
Entahlah, tapi aku punya semangat hidup yang lebih tinggi
lagi sekarang …

Cerita Dewasa Hot di keroyok 4 tante semok

Cerita Dewasa Hot di keroyok 4 tante semok Kumpulan Cerita Ngentot HOT Terbaru 2013 hanya di ceritahariandewasa.blogspot.com Berbagi Berita Harian Dewasa Dengan Topik Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas | yang pastinya sangat seru untuk disaksikan jangan Lupa saksikan Foto ABG Hot Terbaru disini


Foto ABG Sexy | Foto Cewek Montok | Tante Margaretta Bugil Hot | Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas |




Cerita Dewasa Hot di keroyok 4 tante semok - linda, sebut saja demikian, telah tiga minggu kami saling berbagi kebutuhan biologis . linda ialah cewek berumur 25 tahun dengan tinggi 160 cm, dan dengan dada yang amat besar 36B ukurannya, kulit putih, dengan wajah mirip cewek bangsawan .
Hubungan kami berawal pada sebuah pesta pertunangan rekan bisnis aku , aku kenalan dengannya dan menjadi akrab dengannya bahkan aku menawarkan untuk balik bersama karena dia bosan untuk berada disana karena dia telah ditinggal oleh rekannya . linda pun naik ke mobilku, dia tidak keberatan dengan itu, malam itu suhunya terasa amat dingin, walaupun AC telahku matikan tapi masih terasa dingin aku juga tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu, akhirnya aku pinjami jasku untuk menutupi tubuhnya yang cuma menggunakan gaun putih itu . Bagiku linda malam itu terlihat ngentoty dengan gaun yang dipakainya, dia menggunakan gaun putih tanpa lengan, dan bra hitam yang menunjukkan kemolekan tubuhnya . Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai dengan bebasnya .

Karena perutku masih terasa lapar, tadi aku cuma makan sedikit karena keasyikan ngobrol dan menikmati tubuhnya yang ngentoty dan bahenol itu, kuajak dia makan di sebuah restoran tapi dia menolak karena dia dirumah telah masak, jadi aku diminta untuk makan ditempatnya saja, dalam hati, ini cewek baik banget selain dia ngentoty dan bahenol tapi juga baik hati, setelah aku berpikir lama akhirnya aku setuju .

Singkat cerita kami sampai di rumah kontrakannya dan makanlah aku disana, selesai makan aku membereskannya, lalu dia mengajakku kekamarnya untuk menemaninya malam itu, padahal aku ingin balik karena jam telah menunjukkan jam 00 .30 . aku mencoba untuk menolak tapi karena dia terus memohon untuk menemaninya, dan akhirnya aku pun mengiyakannya karena aku juga tidak tega kalau dia terlalu memohon kepad aku .

Kamarnya terlihat rapi dan bersih semuanya tertata rapih sekali, ya, maklum kamar cewek . Dia mengontrak untuk berempat dan rekan-rekanya secara tidak sengaja detik itu lagi pada keluar, maklum detik itu ialah malam minggu . Singkat cerita, dia bercerita pad aku bahwa dia baru putus sama pacarnya karena cowoknya kepergok telah berbuat perselingkuhan dibelakang dia . Diapun menangis mengenang masa lalu yang teramat indah bersama sang pacar dan sekarang cumalah tinggal kemalangan belaka dan aku coba untuk memberanikan diriku untuk mendekapnya dan menenangkannya, linda tak menolaknya .

Setelah agak tenang, kubisikan dia bahwa malam ini kamu terlihat mengnafsukan sekali . linda tersenyum dan menatapku sangat dalam, lalu aku cium bibirnya yang hangat itu dan dia membalas ciumanku dengan sangat ganasnya, lalu tangannya mulai mencheri dimana adik kecikku bersembunyi . Akhirnya dia memperolehkannya dan meremas dengan lembutnya .

Kamipun saling mencium dengan sangat ganasnya lalu aku mulai mencium lehernya, lindapun mendesah,

“Aaahh geli Jok aahh .”

Mendengar itu aku makin berbirahi, aku pun mulai meremas-remas toketnya dheri luar branya yang semok itu . linda mendesah lagi,

“Aaahh enak Jok terus Jok terus sstt .”

Dan dia pun menjambak rambutku . Setelah beberapa lama aku meremas toketnya, dia mendesah dan terus berkicau, dengan permainan yang aku buat itu . aku pun mulai melepaskan gaun yang dia masih pakai, yang tersisa cuma tinggal Branya dan CD beranda merah muda, kemususan branya pun aku lepas, tampaklah jelas gunung kembar yang sangat menantang birahiku dan punting merah-kecoklatan cerah yang telah makin keras . Kuremas toketnya dan kuhjilat puntingnya dan kugigit kecil dengan gigiku, linda cuma memejamkan mata sambil menikmati hjilatanku itu . aku gigit-gigit puntingnya dan dia pun mengteriak dan menggelinjang keasikan,

“Jok enak Jok, teruss Jok, hjilat terus aahh sstt”

Kemususan aku lanjutkan dengan menciumi perutnya kemususan aku copot CD yang masih melekat pada dirinya . WOw rupanya jembutnya gak begitu lembat dan rapi, rambut disekitar bibir kemaluannya bersih . Dan memeknya tampak kencang dengan clitoris yang cukup besar dan tampak basah .

“Kamu rajin mencukur yaa,” tany aku , dengan wajah memerah dia mengiyakan, sebab kata rekan-rekannya demi kesehatan memek, dan tidak bau .

Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai menggerayang dheri toket kemususan puntingnya, kugigit kecil dengan gigiku, linda menggelinjang keasikkan dan mendesah-desah merasakan rangsangan kepuasan,

“Ssstt terus Jok sstt .”

Tangan kananku mulai memainkan clitorisnya yang telah banjir, kemususan kujilati klitotisnya dengan lidahku perlahan-lahan, rintihan dan lenguhan makin sering kudengar . Seirama dengan sapuan lidahku itilnya, linda makin tteriaksang, dia bahkan menjabak rambutku dan menekan kepal aku di itilnya,

“Jok, enak . . Banget . . Enak . . Jok, aahh . . Jok terus Jok jilat terus sampai dalam Jok aahh . .”

Desahannya dan lenguhannya membikin aku bertambah birahi untuk melancarkan yang lebih gila dheri sebelumnya dan seketika itu juga badannya mulai menggelinjang dan

“Jok . . linda . . mau . . Keeluaar aa . . Aaahh” dan terasa sekali derasnya cairan yang mengalir dheri memeknya yang terasa asam-asam pahit tapi nikmat kemususan langsung aku jilat sampai habis dan tak tersisa . linda kemususan berdiri .

“Sekarang gantianku,” katanya .

Celan aku langsung dilucutinya dan aku pun langsung berbhering diatas kasur yang empuk itu . Salah satu tangannya memegang kontolku dan yang lain memegang buah zakarku, di mengelusnya dengan lembut .

“Mmmhh enak juga yaa kontol kamu,” ceretus dia .
“Aaahh enak Yan” desahku .

linda mulai menciumi kontolku dan mengelus buah zakarku, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan mulutnya yang sangat imut itu . Terasa jutaan arus lbinik mengalir ke tubuhku,

“Gila ini cewek pinter sekali sedotan dan kocokannya benar-benar nikmat banget,” dalam batinku . Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya detik turun . Sedetik kemususan dia hentikan .

“Jok kontol kamu cukup besar dan panjang yach, keras lagi, aku makin tteriaksang nich .”

aku cuma tersenyum, lalu kuajak dia main 69, rupanya dia mau . Vaginanya yang banjir itu tepat diwajahku, merah dan kencang, sgilag linda telah mengocok kontolku . aku makin berbirahi untuk memainkan memeknya yang makin menantang aja, tercium wangi yang khas pada sekitar memeknya yang sangat aku sukai sekali pada cewek, dan clitorisnya sampai memerah dan kuhjilat yang telah keluar untuk kedua kalinya .

Tiba-tiba aku kaget ketika aku melihat ke arah pintu yang tidak begitu rapat ditutupnya dan aku makin kaget ketika rupanya rekan-rekannya telah melihat semua permainan yang sgilag kami l aku kan . Salah satu dheri dia celetuk,

“Yan main kok tidak ngajak-ngajak sih kita kan juga mau,”

Dan rupanya setelah aku ketahui namanya Yeni (24), tampa disangka mereka langsung membuka baju dan celana mereka dan seketika itu pula mereka telah keadaan telanjang . aku makin kelabakan karena disteriak dheri berbagai arah . aku mulai memasukkan kontolku ke memek linda, walaupun pertama kali terasa sempit sekali jadi akuagak kesulitan memasukannya dan setelah beberapa lama aku berusaha, akhirnya aku dapat masuk setengah dan linda menjerit membatalkan sakit yang tiada tara . Tanpa aku duga rupanya ada sedikit darah mengalir di sekitar memeknya, rupanya dia masih perawan batinku . linda makin menggelinjang sambil mendesah seperti ular, sgilagkan Yeni yang tidak kalah semok dan juga payuadarannya paling besar dheri pada linda .

linda pun memainkan puntingnya susan(24, 38), sgilagkan Ati (25, 36b) memainkan memeknya susan . Mereka saling mendesah membikin suasana makin panas saja . aku sendiri makin cepat memainkan kontolku, rintihan linda pun makin kencang saja bersamaan dengan kecepatan goyanganku yang makin cepat dan linda makin menikmati permainanku dan dia pun makin mengimbangi permainanku .

“Aaahh enak Jok, terus Jok, lebih dalam lagi Jok,” ckamutehnya aku makin cepat dan ketika itu juga badan dia mulai menggelinjang bertanda dia mau klimak . Tidak berapa lama dia,
“Jok aku ingiin keluar” dan ketika itu juga keluarlah cairan yang ketiga kalinya dengan banyak sekali dan linda terlihat lemas dan langsung tergeletak disampingku, tapi kontolku masih tegak bagaikan mau menantang kepuasan .

Yeni pun langsung mengambil kontolku yang masih tegak itu ke dalam memeknya rupanya sama sempitnya dengan linda, aku sedikit kaget karena ada sedikit darah mengalir dheri memeknya dan rupanya Yeni pun masih perawan juga batinku, perlahan kugoyang kontolku, maju mundur, dan makin keras aku mengenjotnya dan jeritanya panjang dan seketika itu juga badannya mulai menggelinjang yang berarti dia mau klimak, aku pun makin mempercepat gerakan kontolku dan Yeni pun menjerit panjang,

“Jok . . aku keeluuar aahh” dan seketika itu pula dia roboh disampingku sgilagkan aku masih belum sampai puncaknya .

aku raih tangannya susan dan langsung aku mainkan memeknya dengan lidahku dan terus aku mainkan sampai diapun mendesah dengan keras . Sgilagkan Ati memainkan puyudara susan yang telah makin keras . aku pun mulai memasukkan kontolku ke memek susan yang rupanya sempit juga tapi untung memeknya telah basah jadi gak begitu sulit . Dan ketika baru masuk setengah ada darah yang mengalir pada memeknya dalam batin rupanya semuanya masih pada perawan dalam batinku, perlahan kugoyang kontolku maju mundur membentuk angka 8, rintihan kesakitan berubah menjadi rintihan kepuasan .

Sgilagkan Ati menjilati toket susan dengan birahinya dan sekali-kali Ati mencium bibirku dengan garangnya, detik kau berada diatas susan, kujilati toketnya yang memerah dan susan tidak bisa menjerit karena bibirnya telah disumpel dengan mulutnya Ati yang dheri tadi telah mencium bibirnya susan dengan garang dan terlihat telah berbirahi itu .

aku mulai menekannya dengan birahi dan tentunya dann tentunya kontolku masih ada didalam memeknya susan yang sangat nikmat itu .

“Ooohh nikmat sekali rasanya”, dia menjerit “Ssshh”, seperti ular yang sgilag mendekati mangsanya . Dan kupercepat lagi goyanganku dan makin cepat aku mengocoknya makin keras dia menjerit kepuasan dan seketika itu juga,

“Aaahh aku mau keeluuarr Jok, kau juga ingin keluar, kita keluherin bareng aja yaa, aahh”

Crot . . Crot . . Crot hampir bersamaan, begitu nikmatnya permain malam ini dan aku pun langsung tertidur lemas karena telah bermain dengan tiga cewek sekaligus, setelah 3 jam aku tertidur aku merasakan ada yang mengemut kontolku dengan lebutnya dan setelah aku membuka mat aku rupanya Ati yang belum memperolehkan jatahnya . Langsung kucium bibirnya denga berbirahi dan dia langung meminta aku untuk memasukkan kontolku ke memeknya yang rupanya telah banjir dheri tadi . aku mencoba untuk memainkan memeknya dan tanpa kuduga rupanya Ati telah meraih kontolku dan langsung membimbingku memasuki memeknya .

Didetik menyentuh bibir memeknya dia mengteriak kepuasan dan aku pun langsung memasukkannya dan rupanya telah tidak begitu sempit dibandingkan dengan tiga rekannya dan tanpa banyak hambatan aku mulai menggenjot dengan cepat dan terasa sekali ada yang terasa yang berdenyut-denyut di memeknya yang berarti menandakan dia mau klimak dan aku makin mempercepat goyanganku dan seketika itu pula .

“Aaahh Jok, aku mau keeluuaarr sstt”

Keluarlah cairan yang sangat banyak itu dan dia langsung lemas dan rupanya mereka berempat langsung bangun dan langsung memburu aku dengan sangat garangnya, dan detik itu jam 05 .30 pagi, kami berlima mandi bareng dan didetik mandipun kami masih sempat bermain walaupun cuma sebentar karena waktunya telah tidak memungkinkan untuk bermain lama .

“Makasih yaa Jok, kamu memang hebat walaupun tubuh kamu tidak gemuk(kurus), tapi stamina kamu kuat sekali, aku jadi ingin sekali mengulangnya .”

Tapi aku wajib bteriakkat kerja, setelah kejasusan itu aku masih sering bermain dengan mereka kadang aku bermain cuma berdua, kadang berempat, kadang bertiga, kadang juga langsung berlima . Tapi hampir telah sebulan ini, aku tidak tahu kemana mereka dan tidak pernah ketemu lagi bahkan detik aku ke kontrakannya rupanya dia telah pindah gak tahu kemana dan aku hubungin lewat HP tak pernah aktif, aku merindukan detik itu .

Bagi tante atau rekan cewek lainnya yang ingin merasakan layananku dan yang pasti servis sangat memuaskan segera hubungi lewat email . Pasti aku balas secepatnya, dan makasih atas ditayangkannya cerit aku yang lalu .

Cerita Dewasa Ngentot | Aku pemuas nafsu Tante eva

Cerita Dewasa Ngentot | Aku pemuas nafsu Tante eva Kumpulan Cerita Ngentot HOT Terbaru 2013 hanya di ceritahariandewasa.blogspot.com Berbagi Berita Harian Dewasa Dengan Topik Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas | yang pastinya sangat seru untuk disaksikan jangan Lupa saksikan Foto ABG Hot Terbaru disini


Foto ABG Sexy | Foto Cewek Montok | Tante Margaretta Bugil Hot | Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas |



selamat membaca Cerita dewasa tante, cerita ngentot tante, cerita sexs tante

Cerita Dewasa Ngentot | Aku pemuas nafsu Tante eva - Kejasusan ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun . Aku gak tahu kenapa yah perkembangan ngentotnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu stelah mau ngerasain yang enak-enak . Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya tante eva (biasa kupanggil dia begitu) orangnya mengnafsukan banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar .

tante eva ini tinggal dekat rumahku, cuma beda 5 rumahlah, nah tante eva ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara . Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngocehin suaminya sendiri . Nah tante eva inilah yang bikin aku cepet besar (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet) .

Biasanya tante eva kalau ke rumah Aku selalu menggunakan daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser . . ser . . ser . . Biasanya kalau telah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik . tante eva ini gak tahu sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah . Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pacuma kebuka dikit bikin Aku ser . . ser lagi deh hmm .

Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur . Kadang kalau sgilag ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya tante eva ngangkang sampai-sampai celana dalemnya kesaritan (wuih aku suka banget nih) . Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngoceh sampai panas dingin tapi tante eva malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya . Nah dheri situ aku telah mulai suka sama tuh tante yang satu itu . Setiap hheri pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh tante .

Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di apartment . Ibu-ibu cuma bawa anaknya, nah secara tidak sengaja Mami Aku ngsajak Aku pasti tante eva pula ikut wah asyik juga nih pikir ku . Waktu hheri ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung . Ternyata mereka sgilag bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu tante eva mau ke WC tapi dia takut . Tentu saja tante eva di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di apartment enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman .

Lalu tante eva menherik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja . Pergilah aku ke dalam apartment sama tante eva, sesampainya Aku di dalam apartment Aku nunggu di luar WC eh malah tante evan ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut .

“Lex temenin tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, tante takut nih”, kata tante eva sambil mulai berjongkok .

Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga . “Serr . . rr . . serr . . psstt”, kalau enggak salah gitu deh bunyinya . Jantungku sampai deg-degan waktu sarit tante eva kencing, dalam hatiku, kalau saja tante eva boleh ngasih sarit terus boleh memegangnya hmm . Sampai-sampai aku bengong ngesarit tante eva .

“Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet” kata tante eva .
“Ah enggak apa-apa tante ”, jawabku .
“Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya tante eva .
“Enggak kok tante , aku cuma gak pernah sarit cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?” tanyaku .

tante eva cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya .

“Kamu mau sarit Lex? Nih tante kasih sarit tapi jangan bilang-bilang yah nanti tante enggak enak sama Mamamu”, kata tante eva .

Aku cuma mengangguk mengiyakan saja . Lalu tanganku dipegang ke arah memeknya . Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek . tante eva membiarkanku memegang-megang memeknya .

“Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi” .
“Iyah tante ”, jawabku .

Lalu tante eva menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain .

Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin . Hheri ini semua pengen bteriakkat jalan-jalan dheri pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi . Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak .

“Lex, kamu enggak ikut?” tanya mamiku .
“Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kataku .
“Yah telah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami .
“Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin” kata Mami pada tante eva .
“Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat balik besok” kata tante eva .

Akhirnya mereka semua bteriakkat, cuma tinggal aku dan tante eva berdua saja di apartment, tante eva baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu .

“Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?” tanya tante eva sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya .
“Enggak tahu nih tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa” kataku .

tante eva begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang telah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun .

“Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?” kelakar tante eva padaku .
Aku pun bingung, “Memangya kepala yang bawah ada tante ? kan kepala kita cuma satu?” jawabku polos .
“Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata tante eva sambil memegang si kecilku .
“Ah tante bisa saja” kataku .
“Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” aku cuma diam saja .

Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh tante eva, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, “ tante enggak usah deh tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama tante ”
“Enggak apa-apa, tanggung kok” kata tante eva sambil menurunkan celanaku dan CDku .

Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku cuma diam saja .
“Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar tante obatin yah”
“Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya” kataku polos .
“Iyah kamu tenang saja yah” kata tante eva .

Lalu di genggamnya kontol kontolku dan dielusnya langsung spontan detik itu juga kontolku berdiri tegak . Dikocoknya slow-slow tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini .

“Achh . . cchh . .” aku cuma mendesah slow dan tanpa kusadheri tanganku memegang memek tante eva yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi tante eva cuma diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya . Sekitar 10 menit kemususan aku merasakan mau kencing .

“ tante telah dulu yah aku mau kencing nih” kataku .
“Sudah, kencingnya di mulut tante saja yah enggak apa-apa kok” kata tante eva .

Aku bingung campur heran melihat kontolku dikulum dalam mulut tante eva karena tante eva tahu aku telah mau keluar dan aku cuma bisa diam karena merasakan enaknya .

“Hhgg . .achh . . tante aku mau kencing nih bener ” kataku sambil meremas memek tante eva yang kurasakan berdenyut-denyut .
tante evapun langsung menghjilat dengan ganasnya dan badanku pun menggelinjang keras .
“Croott . . ser . . err . . srett . .” moncrotlah air maniku dalam mulut tante eva, tante eva pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya . Dan kurasakan memek tante eva berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana tante eva lembab dan agak basah .
“Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?” kata tante eva .
“Tapi tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama tante nih soalnya tante . .”
“Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?”
“Enggak tante ”

Tanpa kusadheri tanganku masih memegang memek tante eva .

“Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih” . Aku jadi salah tingkah
“Sudah enggak apa-apa kok, tante ngerti” katanya padaku .
“ tante boleh enggak Alex megang itu tante lagi” pintaku pada tante eva .
tante eva pun melepaskan celana pendeknya, saya lihat celana dalam tante eva basah gak tahu kenapa .
“ tante kencing yah?” tanyaku .
“Enggak ini namanya tante birahi Lex sampai-sampai celana dalam tante basah” .

Dilepaskannya pula celana dalam tante eva dan mengelap memeknya dengan handukku . Lalu tante eva duduk di sampingku

“Lex pegang nih enggak apa-apa kok telah tante lap” katanya . Akupun mulai memegang memek tante eva dengan tangan yang agak gemetar, tante eva cuma ketawa kecil .
“Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata tante eva .
Dia mulai memegang kontolku lagi, “Lex tante mau itu nih” .
“Mau apa tante ?”
“Itu tuh”, aku bingung atas permintaan tante eva .
“Hmm itu tuh, mempunyai kamu di memasukan ke dalam itunya tante kamu mau kan?”
“Tapi Alex enggak bisa tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar tante yang ajherin kamu yah” kata tante eva padaku .

Mulailah tangannya mengelus kontolku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus memek tante eva yang di tumbuhi bulu mulus .

“Lex jilatin donk mempunyai tante yah” katanya .
“ tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi”
“Coba saja Lex”

tante pun langsung mengambil posisi 69 . Aku di bawah, tante eva di atas dan tanpa pikir panjang tante eva pun mulai mengulum kontolku .

“Achh . . hgghhghh . . tante ”

Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium memek tante eva tidak berbau apa-apa . Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya memek tante eva seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati memek tante eva sambil tanganku melepaskan kaus u can see tante eva dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat .

tante eva pun masih asyik mengulum kontolku yang masih layu kemususan tante eva menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh birahi dan menderu .

“Kamu tahu enggak mandi kucing Lex” kata tante eva .

Aku cuma menggelengkan kepala dan tante eva pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan kontolku pun mulai bereaksi makin keras . Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku cuma menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak ada daya membatalkan rasa geli campur kepuasan yang begitu dahsyat . tante eva pun langsung menjilati kontolku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghjilat-hjilat bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah .

Kulihat toket tante eva makin keras, tante eva menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok kontolku, tanganku pun meremas toket tante eva . Entah mengapa aku jadi ingin menjilati memek tante eva, langsung tante eva kubheringkan dan aku bangun, langsung kujilati memek tante eva seperti menjilati es krim .

“Achh . . uhh . . hhghh . . acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex” kata tante eva sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir memeknya .

Aku langsung menjilatinya dan menghjilatnya, banyak sekali lendir yang keluar dheri memek tante eva tanpa sengaja tertelan olehku .

“Lex memasukan donk tante enggak tahan nih”
“ tante bagaimana caranya?”

tante eva pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas kontolku dan langsung menancapkannya ke dalam memeknya . tante eva naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur . Setengah jam kami bercumbu dan tante eva pun menggelinjang hebat .

“Lex tante mau keluar nih eghh . . huhh achh” teriak tante eva .

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dheri dalam memek tante eva . Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan memek tante eva mungurut-urut kontolku dan juga menyedotnya . Kurasakan tante eva telah klimak dan permainan kami terhenti sejenak .tante eva tidak mencabut kontolku dan membiarkanya di dalam memeknya .

“Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta tante eva padaku .

Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan tante evapun langsung mengocok kontolku dengan memeknya dengan posisi yang seperti tadi .

“Achh . . tante enak banget achh . ., gfggfgfg . .” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi .
“ tante Alex kayanya mau kencing niih”

tante eva pun langsung bangun dan mengulum kontolku yang masih lengket dengan cairan kecewekanya, tanpa malu dia menghjilatnya dan tak lama muncratlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama tante eva pun menelannya dan menghjilat ujung kepala kontolku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kepuasan yang alang kepalang .

Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi tante eva menungging di pinggir bak mandi . Aku melakukannya dengan cermat atas arahan tante eva yang hebat . Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan tante eva, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan tante eva di sampingku, tapi tanganku kumasukkan di dalam celana dalam tante eva . Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan tante eva, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun balik pukul 6 sore .

“Lex kamu telah oke?” tanya Mamiku .
“Sudah mam, aku telah seger n fit nih” kataku .
“Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat” tanya Mami sama tante eva .
“Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata tante eva .

Esoknya kamipun balik ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping tante eva yang semobil denganku . Mami yang menyopir direkani Ibu Herman di depan . Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya tante eva .

Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan tante eva bila rumahku kosong atau terkadang ke panasel dengan tante eva . Sekali waktu aku pernah mengeluarkan pejuhku di dalam sampai 3 kali . Kini tante eva telah dikarunia 2 orang anak yang mengnafsukan . Baru kuketahui bahwa suami tante eva rupanya menagalami ejakulasi dini . Sebenarnya kini aku bingung akan status anak tante eva .

Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL tante eva bahkan aku jadi lebih suka dengan cewek yang lebih tua dheriku . Pernah juga aku menemani seorang kenalan tante eva yang nasibnya sama seperti tante eva, memmempunyaii suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda .

Cerita Ngentot Memek ibu tiriku | cerita Dewasa Terbaru

Cerita Ngentot Memek ibu tiriku | cerita Dewasa Terbaru Kumpulan Cerita Ngentot HOT Terbaru 2013 hanya di ceritahariandewasa.blogspot.com Berbagi Berita Harian Dewasa Dengan Topik Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas | yang pastinya sangat seru untuk disaksikan jangan Lupa saksikan Foto ABG Hot Terbaru disini


Foto ABG Sexy | Foto Cewek Montok | Tante Margaretta Bugil Hot | Cerita Sex | Cerita Hot Seru | Cerita Ngentot Hot | Cerita Panas | Cerita dewasa Seru | Cerita Sedarah | Cerita ML | Cerita Mesum dan Ngentot | Cerita Porno Terpanas |




Selamat membaca Cerita Ngentot , Cerita Ibu Tiri , Cerita Ngentot ibu , Cerita Dewasa terbaru

Cerita Ngentot Memek ibu tiriku | cerita Dewasa Terbaru | Namaku Kemal, lahir di kota Tegal 25 tahun yang lalu . Aku menyelesiakan kuliah di fakultras kedokteran 3,5 tahun yang lalu, dilanjutkan dengan praktek asisten dokter (koas) selama setahun dan kemudian mengikuti ujian profesi dokter . Kini aku sudah resmi menyandang gelar dokter di depan namaku dan sebagai tahap terakhir, aku kini sedang mengikuti praktek di puskemas di daerah terpencil sebagai bentuk pengabdian sebelum mendapatkan izin praktek umum .Aku dibesarkan di kota kelahiranku sampai SMU dan kemudian menjutkan kuliah di Jogja . Keluargaku sebenarnya bukan keluarga broken home, namun karena ayahku yang berpoligami jadi aku agak jarang berinteraksi dengan ayahku, lebih banyak dengan ibuku dan 2 orang adikku .
Seperti kebanyakan orang sukses di kotaku, Ayah adalah seorang pengusaha warung makan yang lebih dikenal dengan sebutan Warteg . Sejak aku SMP, ayahku sudah punya 2 warteg di kota asalku, 4 di Jakarta dan 2 gerai di Jogja . Berbekal kesuksesan itulah Ayah yang dulu hanya beristrikan ibuku, mulai buka cabang di Jakarta dan Jogja . Alasannya sederhana: butuh tempat singgah waktu memantau jalannya usaha . Pada awalnya, aku sebagai anak sulung, menjadi anaknya yang menentang poligami Ayah . Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 3 SMU dan Ayah pertama kalinya berpoligami dengan menikahi seorang gadis yang usianya hanya terpaut 10 tahun dariku . Namun justru ibuku yang mendamaikan perselisihanku dengan Ayah dengan alasan klasik yaitu Ayah sudah berjanji untuk tetap membiayai hidup kami dan sebagai jaminannya, 2 warteg di Tegal secara penuh menjadi milik Ibu .
Berbekal pendapatan dari usaha warteg itulah, aku bisa kuliah sampai menjadi dokter saat ini, dan tentu saja ibuku sangat bangga karena aku sebagai putra sulungnya berhasil mandiri dan menjadi contoh buat adik-adikku .
Lalu bagaimana dengan perselisihanku dengan Ayah? Wah, sejak Ibu sudah memaklumi Ayah, aku pun sudah tidak pernah mengungkitnya lagi . Hubunganku dengan Ayah, bahkan dengan dua isteri muda Ayah baik-baik saja . Bahkan Ayah menyempatkan diri hadir dalam wisudaku dulu .
Isteri kedua ayah, yang berarti ibu tiriku, bernama Nurlela, tinggal di sebuah perumahan di daerah Bintaro . Dari hasil pernikahan dengan Mama Lela (begitu Ayah menyuruhku memanggilnya), Ayah dikaruniai 2 orang anak . Setelah 5 tahun menikah dengan Nurlela, Ayah kemudian “buka cabang” lagi di Jogja, kali ini dengan seorang janda beranak satu, bernama Windarti, yang kupanggil dengan Mama Winda, usianya bahkan hanya terpaut 6 tahun denganku .
Sebagai seorang lelaki, aku harus jujur untuk mengacungkan jempol buat Ayah dalam memilih isteri muda . Kedua “gendukan”-nya, meskipun tidak terlalu cantik, namun punya kemiripan dalam hal body, yaitu “toge pasar” . Rupanya selera ayah mengikuti tren selera pria masa kini yang cenderung mencari “susu” yang montok dan goyangan pantat yang bahenol .
Dari dua ibu tiriku itu, tentu saja aku lebih akrab dengan Mama Winda, karena selama aku kuliah di Jogja, setiap akhir bulan aku menyempatkan bermalam di rumahnya yang juga lebih sering ditinggali Ayah . Maklum Mama Winda adalah isteri termuda, meskipun berstatus janda .
Bagiku sebenarnya sangat canggung memanggil Winda dengan sebutan Mama, jauh lebih cocok kalau aku memanggilnya Mbak Winda, karena usianya memang hanya lebih tua 6 tahun dariku . Wajahnya manis selayaknya orang Jogja, dan yang membuatku betah bermalam di rumahnya adalah “toge pasar” yang menjadi keunggulannya .
Suatu saat, ketika aku masih kuliah . Seperti biasa, pada akhir pekan di minggu terakhir, aku membawa sepeda motorku dari kost menuju rumah Ayah dan Mama Winda . Rupanya saat itu Ayah sedang “dinas” ke Jakarta, mengunjungi Mama Nurlela, sehingga hanya ada Mama Winda dan anaknya dari suami pertamanya yang berusia 5 tahun bernama Yoga . Seperti biasa pula, aku membawakan cokelat buat adik tiriku itu .
Saat datang, aku disambut oleh Yoga, sementara ibunya ternyata sedang mandi . Karena belum tahu kalau aku datang, Mama Winda keluar kamar mandi dengan santainya hanya berbalut handuk yang hanya “aspel” – asal tempel . Melihat kehadiranku di ruang tengah, sontak Mama Winda kaget dan salah tingkah .
“Eh . . . ada Mas Kemal . .”, serunya sedikit menjerit dan melakukan gerakan yang salah sehingga handuknya melorot hingga perut sehingga payudaranya yang sebesar pepaya tumpah keluar .
“Glek . .”, aku menelan ludah dan menatap nanar pada ibu tiriku yang bertoket brutal itu . Sayang sekali pemandangan indah itu hanya berlangsung sebentar karena Mama Winda segera berlari ke kamar .
Dadaku berdegup kencang, birahiku langsung naik ke ubun-ubun . Ingin rasanya aku ikut berlari mengejar Mama Winda ke kamarnya, menubruknya dan meremas buah dada pepayanya . Sayang aku belum berani melakukannya .
Aku hanya bisa “manyun” sambil bermain dengan adik tiriku sampai akhirnya sang ibu tiri keluar kamar . Tidak tangung-tanggung, dia membungkus tubuh montoknya yang baru saja kulihat toket brutalnya dengan pakaian muslim, lengkap dengan jilbabnya . Mama Winda sehari-harinya memang mengenakan jilbab . Birahiku langsung “watering down” . . . layu sebelum berkembang .
Sebagai pelampiasan, pada saat mandi aku menyempatkan diri untuk masturbasi, kebetulan ada tumpukan pakaian dalam kotor milik Mama Winda di dalam ember . Awalnya aku mengambil bra warna hitam dengan tulisan ukuran 36BB yang mulai memudar . ‘Pantas besar seperti pepaya’ pikirku membayangkan dua buah dada besar milik Mama Winda yang sempat kulihat beberapa waktu lalu .
Sambil membayangkan buah dada Mama Winda, aku mengambil celana dalam hitam Mama Winda dan menciuminya . Aroma khas vagina masih tertinggal di sana, mengantarkan masturbasiku dengan sabun mandi sampai akhirnya menyemprotkan sperma di dinding kamar mandi .
Sesudah mandi aku menonton TV bersama Mama Winda dan adik tiriku . Kami mengobrol akrab sampai sekitar jam 8 adik tiriku minta ditemani mamanya untuk tidur . Sebelum menemani anaknya tidur, Mama Winda masuk kamarnya untuk bertukar pakaian tidur baru kemudian masuk kamar anaknya .
Setelah anaknya tidur, Mama Winda keluar kamar dengan kostum tidurnya yang sama sekali berbeda dengan kostumnya tadi sore . Pakaian muslimnya yang tertutup berganti dengan gaun tidur warna putih yang meskipun tidak tipis tapi memperlihatkan bayangan lekuk tubuh montoknya, termasuk warna bra dan celana dalamnya yang berwarna ungu . Kontan birahiku langsung naik kembali .
“Wow . . . Mbak Winda cantik sekali”, pujiku tulus terhadap ibu tiriku yang memang tampak cantik dengan gaun tidur putih itu . Rambut panjangnya tergerai indah menghiasi wajah manisnya .
“Huss . . . kalau Bapakmu tahu, bisa dimarahin kamu, panggil Mbak segala”, serunya agak ketus namun tetap ramah .
“Bapak lagi ngelonin Mama Lela, mana mungkin dia marah”, pancingku .
“Ih, apa sih hebatnya si Lela itu? Aku belum pernah ketemu”, sergah Mama Winda . Nadanya mulai agak tinggi .
“Hmm . . . menurut saya sih . . . dan Bapak pernah cerita bahwa dia suka buah dada Mama Lela yang besar”, sadar pancinganku mengena, aku segera melanjutkannya . Padahal tentu saja aku berbohong kalau bapak pernah cerita, tapi kalau ukuran buah dada, mana kutahu dengan pasti . Yang kutahu buah dada Mama Lela memang besar .
“Oh ya? . . . “, benar saja, emosi Mama Winda semakin meninggi . Dadanya ditarik seakan ingin menunjukkan padaku bahwa buah dadanya juga besar .
“Bapak kalau di rumah Mama Lela suka lupa diri, pernah mereka ML di dapur, padahal waktu itu ada saya”, cerita bohongku berlanjut,”mereka asyik doggy style dan tidak sadar kalau saya melihat mereka” .
“Gila bener . . . pasti si Lela itu gatelan dan tidak tahu malu ya?”, sergah Mama Winda dengan emosi .
“Apanya yang gatelan Mbak?”, tanyaku .
“Ya memeknya . . . . “, karena emosi, Mama Winda sudah tidak peduli omongan jorok yang keluar dari mulutnya,”pasti sudah kendor tuh memeknya si Lela!”
“Kalau punya Mbak pasti masih rapet ya?”, tantangku .
“Pasti dong . . . saya kan baru punya anak satu”, kilahnya,” . . .dan saya kan sering senam kegel, Bapakmu gak akan kuat nahan sampai 5 menit, pasti KO” .
“Ya lawannya udah tua . . ., pasti Mbak menang KO terus”, aku terus menyerang sambil menghampiri Mama Winda sehingga kami duduk berdekatan .
“Maksudmu apa Kemal?”, Mama Winda mulai mengendus hasratku . Matanya membalas tatapan birahiku pada dirinya .
“Sekali-kali Mbak harus uji coba dengan anak muda doong”, jawabku enteng sambil tersenyum .
“Welehh . . . makin berani kamu ya? . . .”, tangannya menepis tanganku yang mulai mencoba menjamah lengannya .
“Enggak berani ya Mbak?”, tantangku semakin berani,”melawan anak muda?” .
“Gendeng kamu . . . aku ini kan ibu tirimu”, katanya berdalih .
“Ibu tiri yang cantik dan seksi”, puji dan rayuku .
“Gombal kamu”, serunya dengan wajah agak merah pertanda rayuanku mengena .
“Mbak Winda . . .”, aku terus berusaha,”coba bayangkan Bapak sedang ML sama Mama Lela sekarang dan sementara Mbak Winda ‘nganggur’ di sini” .
“Terus? . . .”, pancingnya .
“Ya . . . saya bisa memberikan sentuhan dan kepuasan yang lebih buat Mbak daripada yang diberikan Bapak . . .”, kataku persuatif .
“Kamu sudah gila Kemal”, ibu tiriku masih nyerocos, namun tangannya kini tidak menolak ketika kupegang dan kuarahkan ke penisku yang sudah mengeras .
“Mungkin saya memang gila Mbak, tapi Bapak lebih gila, mungkin dia sekarang sedang nyedot susunya Mama Lela yang besar . . . atau mungkin sedang jilat-jilat memeknya”, aku terus membakar Mama Winda .
“Huh . . . Bapakmu enggak pernah jilat memek, ngarang kamu . .”, sergahnya .
“Oh ya? . . . tapi dia pernah cerita kalau di hobby sekali menjilat memek Mama Lela . .”, aku terus berbohong sementara tanganku sudah aktif menarik rok Mama Winda ke atas sehingga kini pahanya yang montok dan putih sudah terlihat dan kubelai-belai .
“Kamu bohong . . .”, katanya pelan, suaranya sudah bercampur birahi .
“Ih . . . bener Mbak, Bapak suka cerita yang begitu pada saya sejak saya kuliah di kedokteran”, ceritaku .
“Awalnya Bapak ingin tahu apakah klitoris Mama Lela itu normal atau tidak, karena menurut Bapak, klitoris Mama Lela sebesar jari telunjuk” . Tanganku semakin jauh menjamah, sampai di selangkangannya yang ditutup celana dalam ungu . Mama Winda sedikitpun tidak memberi penolakan, bahkan matanya semakin sayu .
“Stop Kemal, jangan ceritakan lagi si Lela sialan itu . . .,” pintanya,”Kalau tentang aku, Bapakmu cerita apa?”
“Eh . . . maaf ya Mbak . . . kata Bapak, memek Mbak agak becek . . .”, kataku bohong,”Pernah Bapak bertanya pada saya apakah perlu dibawa ke dokter” .
“Sialan Bapakmu itu . . . waktu itu kan cuma keputihan biasa”, sergah Mama Winda . Bagian bahwa gaun tidur putihnya sudah tersingkap semua, memperlihatkan pahanya yang montok dan putih serta gundukan selangkangannya yang tertutup kain segitiga ungu . Sungguh pemandangan indah, terlebih beberapa helai pubis (jembut) yang menyeruak di pinggiran celana dalamnya .
“Hmm . . . coba saya cek ya Mbak . . .”, kataku sembari menurunkan wajah ke selangkangannya .
“Crup . . .”, kukecup mesra celana dalam ungu tepat di tengah gundukannya yang sudah tampak sedikit basah . Tersibak aroma khas vagina Mama Winda yang semakin membakar birahiku .
Dengan sedikit tergesa aku menyibak pinggiran celana dalam ungu itu sehingga terlihatlah bibir surgawi Mama Winda yang sudah basah . . . dikelilingi oleh pubis yang tumbuh agak liar .
“slrupp . . . . slrupp . .”, tanpa menunggu lama aku sudah menjulurkan lidahku pada klitoris Mama Winda dan menjilatnya penuh nafsu .
Mama Winda menggelinjang dan meremas kepalaku,”Kamu . . .kamu bandel banget Kemal . . . .okh . . . okh . . .” .
“Kenapa saya bandel Mbak . . . slruppp . . .”, tanyaku disela serangan oralku pada vagina Mama Winda .
“Okh . . .kamu . . . kamu menjilat memek ibu tirimu . . .Okhhh . . . .edannn . . . kamu apakan itilku Kemal . . .??”, teriaknya ketika aku mengulum dan menyedot klitorisnya .
Kini 100% aku sudah menguasai Mama Winda . Wanita itu sudah pasrah padaku, bahkan dia membantuku melucuti celana dalamnya sehingga aku semakin mudah melakukan oral seks .
Sambil terus menjilat, aku memasukkan jari telunjukku ke liang vaginanya yang sudah terbuka dan basah .
“Oooohh . . . . edannn . . . . enak Kemal . . .”, jeritnya sambil menggelinjang, menikmati jariku yang mulai keluar masuk liang vaginanya .
Bahasa tubuh Mama Winda semakin menggila tatkala jari tengahku ikut ‘nimbrung’ masuk liang kenikmatannya bersama jari telunjuk . Maka tak sampai 5 menit, aku berhasil membuat ibu tiriku berteriak melepas orgasmenya .
“Okh . . . . . edannn . . . .aku puassss . . . .okh . . . . .”, tubuh Mama Winda melejat-lejat seirama pijatan dinding vaginanya pada dua jariku yang berada di dalamnya .
Setelah selesai menggapai orgasmenya, bahasa tubuh Mama Winda memberi sinyal padaku untuk dipeluk . Akupun memeluk dan mencium bibirnya dengan mesra . Dia membalas ciumanku dengan penuh semangat .
“Enak kan Mbak?”, tanyaku basa-basi .
“He’eh . . .”, dia mengangguk dan terus menciumiku .
“Tapi saya belum selesai periksanya lho Mbak . . .,” kataku manja .
“He3x . . . kamu benar-benar calon dokter yang bandel Kemal . . .,” dia terkekeh senang,”Kamu mau periksa apa lagi heh?”
“Periksa yang ini Mbak . . .”, kataku seraya meremas buah pepaya yang masih terbungkus gaun tidur dan bra .
“Ohh . . . iya tuh . . . sering nyeri Dok . . .”, candanya,”minta diremas-remas . . . he3x . . .” .
Sejenak kemudian Mama Winda sudah melucuti gaun tidurnya dan mempersilahkanku untuk membuka bra ungunya yang tampak tak sanggup menahan besar buah dadanya .



“Hmmm . . . slrupp . . . “, dengan penuh nafsu aku segera menciumi buah dada besar itu dan mengulum putingnya yang juga besar . Warna putingnya sudah gelap menghiasi buah dadanya yang masih lumayan kencang . ‘Pantas Bapak ketagihan’ pikirku sambil terus menikmati buah dada impianku itu .
“Kemal . . . .”, panggil Mama Winda mesra,”Mana kontolmu? . . . ayo kasih lihat ibu tirimu ini, hi3x . . .” .
Aku segera menurut dan menanggalkan celana panjang dan sekaligus celana dalamku, memperlihatkan batang penisku yang dari tadi sudah mengeras dan mengacung ke atas .
“woww . . . lebih besar punya kamu Mal . . . daripada punya Bapakmu”, puji Mama Winda seraya menggenggam penisku . Sejenak kemudian ibu tiriku sudah mengemut penisku penuh nafsu .
“Weleh . . . . udah kedut-kedut kontolnya . . . minta memek ya?”candanya,” Sini . . . masuk memek Mama . . .”
Mama Winda mengangkang, membuka pahanya lebar-lebar di sofa tengah, membuka jalan penisku memasuki liang surgawinya yang sudah becek . Setelah penisku melakukan penetrasi, kedua kakinya dirapatkan dan diangkat sehingga liang vaginanya terasa sempit, membuat penisku semakin ‘betah’ keluar masuk .
Seperti promosinya di awal, Mama Winda mengerahkan kemampuannya melakukan kontraksi dinding vagina (kegel) sehingga penisku terasa terjepit dan terhisap, namun seperti sudah kuduga, aku bukan tipe yang mudah dikalahkan . Aku bahkan balik menyerang dengan mengusap dan memijit klitorisnya sambil terus memompa vaginanya .
“Okh . . . kamu sudah ahli ya Kemal? . . . . kamu sering ngentot ya . . .?”, Mama Winda mulai mengelinjang-gelinjang lagi, menikmati permainan penis dan pijatan pada klitorisnya . Semakin lama aku rasakan dinding-dinding vaginanya semakin mengeras pertanda dia sudah dengan dekat orgasme keduanya . Aku semakin mempercepat kocokan penisku pada vaginanya, berupaya meraih orgasme bersamaan .
“Mbak . . . saya semprot di dalam ya? . .” tanyaku basa-basi .
“Semprot Kemal . . .okh . . . semprot aja yang banyak . . .okh . . . .” Mama Winda terus mendesah-desah, wajahnya semakin mesum . Akhirnya dia kembali berteriak .
“Okhhh . . . . . ayo . . . . okh . . . . semprot Kemal . . . semprot memek Mama . . . .”, jeritan jorok, wajah mesumnya dan sedotan vaginanya membuatku juga tidak tahan lagi .
“Yesss . . . . .yess . . . .”, akupun menjerit kecil menikmati orgasmeku dengan semprotan mani yang menurutku cukup banyak ke dalam rahim Mama Winda, ibu tiriku .
Orgasme yang spektakuler itu berlangsung hampir menit dan disudahi lagi dengan pelukan dan ciuman mesra .
“Terima kasih Kemal . . .,” katanya mesra,”Enak banget, hi3x . . . .”
“Sama-sama Mbak, nanti saya kasih obat anti hamil . . .”, jawabku sambil melihat lelehan maniku di vaginanya .
“Hi3x . . . enggak apa lagi . . . tapi peju kami memang banyak banget nihhh . . .hi3x . . .” Mama Winda terkekeh girang melihat lelehan mani putihku di vaginanya .
“Kapan-kapan pakai kondom ya . . . . mahasiswa kedokteran kok enggak siap kondom, hi3x . . . .” candanya .
“Yaa . . . saya kan alim Mbak . . . he3x . . .”
“Ha3x . . . . bohong banget, kamu jago gitu . . . pasti udah sering ngentot ya? . . .”, tanyanya penuh keingintahuan .
“Pernah sih sekali dua kali . . . waktu main di Jakarta . . .” kataku jujur sambil mengingat PSK di panti pijat yang pernah kudatangi di Jakarta .
“Jakarta? . . . heeee . . . . jangan2x . . . kamu . . . . main sama Lela sialan itu, iya???” sorot matanya berubah, agak emosi,”pantes kamu cerita buah dada Lela besar, klitorisnya juga besar . . . jangan2x kamu sudah main sama Lela juga ya? . . . .”
“Enggak Mbak . . . . bukan sama Mama Lela . . . sumpah!” seruku berkilah .
“Awas kamu kalau main sama Lela . . .” serunya dengan nada cemburu . Wajahnya yang mesum tampak manja .
“Saya janji tidak akan main sama Mama Lela kalau Mbak rutin kasih jatah saya . . .he3x . . . .”, pintaku manja .
Mama Winda memeluk dan menciumku mesra,”Baik . . . kalau Bapak enggak ada, aku SMS aku ya . . . .”
“Siip . . . saya bawa kondom deh . . .he3x . . . .” kataku girang .
Kami bermesraan sampai akhirnya “on” kembali dan melanjutkan satu ronde pertempuran sebelum pergi tidur . Itu adalah pengalaman pertamaku dengan ibu tiriku, dan tentu saja bukan yang terakhir . Setiap ada waktu, Mama Winda dengan semangat mengirim SMS dan aku segera datang memenuhi hasrat binal ibu tiriku . Bahkan saking ‘ngebetnya’, pernah Mama Winda mengajak aku bertemu di luar rumah karena ada Bapak di rumah . Bagaimana kisahnya? Nantikan edisi berikutnya . Petualanganku juga tak berhenti pada Mama Winda, karena aku masih punya satu ibu tiri di Jakarta, Mama Lela, yang juga tak kalah montok dengan Mama Winda .

Sabtu, 18 Mei 2013

Jasa Pasang Iklan Murah

Pasang Iklan
Pasang Iklan di CERITA DEWASA | HARIAN DEWASA | CERITA NGENTOT







Silakan Hubungi saya jika anda ingin Memasang Iklan situs kami


http://ceritadewasalonte.blogspot.com/

Email Bagian Pasang iklan :
udin_ajus@yahoo.com

atau hubungi di nomer pasang iklan langsung
081238703343


Disini Menyediakan Jasa pemasangan iklan Untuk Produk anda
Iklan berupa Banner /Gambar, POP UP, Jasa SEO dan Sebagainya


untuk info harga
ukuran 900x80 harga Rp. 300rb pr bulan
ukuran 300x250 harga Rp. 2000rb per bulan
ukuran 125x125 harga Rp. 100rbu per bulan
untuk iklan melayang yang ada di atas footer ukuran 900x80 harganya Rp. 350rb per bulan
untuk iklan melayang samping kiri dan kanan ukuran 160x600 harga Rp. 350rb per bulan untuk satu buah
iklan pop up harganya Rp. 350rb per bulan
untuk iklan di dalam postingan ukuran 300x250 harganya 350rb per bulan
harga diatas masih bisa nego
Kontrak iklan anda bisa sesuaikan ,
harga murah meriah.
Paket Suka-suka :
Paket suka-suka ini merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak (saya dan advertiser).
Harga : NEGO


Peraturan :
iklan bebas discripsi


Banner dibuat sendiri oleh pemasang iklan.


Materi iklan sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemasang iklan, saya selaku admin tidak bertanggung jawab tuntutan atas materi iklan.


Apabila di lain waktu saya mendapatkan laporan tentang iklan yang merugikan (seperti menipu, dsb), saya berhak menegur advertiser dan bila teguran tidak di dengar, saya berhak meremove iklan dari web, tanpa mengembalikan pembayaran yang sudah di lakukan advertiser.


Link iklan bersifat atau berstatus "NoFollow" di web ini. (karena ini buat iklan bukan blogroll). Jika anda menginginkan link yang "DoFollow", silahkan contact saya.


Harga dan peraturan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu. (kecuali bagi para pemasang iklan).

Kalau udah dipasang ''HARUS DIBAYAR" !!!!

Semua pembayaran yang sudah masuk, tidak dapat diminta kembali apapun alasannya.



Sumber : http://ceritahot69.blogspot.com/2013/02/pasang-iklan.html#ixzz2hAkKRr2R

Senin, 13 Mei 2013

Pasang Iklan Murah


Pasang Iklan dan Jasa Pembuatan Webz Site di CERITA DEWASA | CERITA SEX | CERITA NGENTOT


 

Silakan Hubungi saya jika anda ingin Memasang Iklan situs kami


http://ceritadewasalonte.blogspot.com/


Email Bagian Pasang iklan :
udin_ajus@yahoo.com

atau hubungi di nomer pasang iklan langsung
081805579926

Disini Menyediakan Jasa pemasangan iklan Untuk Produk anda
Iklan berupa Banner /Gambar


untuk info harga
ukuran 900x80 harga Rp. 300rb pr bulan
ukuran 300x250 harga Rp. 2000rb per bulan
ukuran 125x125 harga Rp. 100rbu per bulan
untuk iklan melayang yang ada di atas footer ukuran 900x80 harganya Rp. 350rb per bulan
untuk iklan melayang samping kiri dan kanan ukuran 160x600 harga Rp. 350rb per bulan untuk satu buah
untuk iklan di dalam postingan ukuran 300x250 harganya 350rb per bulan



Disini Menyediakan Jasa Pembuatan Webz Site 100% SEO MURNI

Harga 2.500.000
Sudah termasuk artikel dan banner iklan + pemasangan gratis selama 1 bulan diseluruh webz site yang saya punya

Kontrak iklan anda bisa sesuaikan ,
harga murah meriah.
Paket Suka-suka :
Paket suka-suka ini merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak (saya dan advertiser).
Harga : NEGO 

PERATURAN :

iklan bebas discripsi

Banner dibuat sendiri oleh pemasang iklan.

Materi iklan sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemasang iklan, saya selaku admin tidak bertanggung jawab tuntutan atas materi iklan.

Apabila di lain waktu saya mendapatkan laporan tentang iklan yang merugikan (seperti menipu, dsb), saya berhak menegur advertiser dan bila teguran tidak di dengar, saya berhak meremove iklan dari web, tanpa mengembalikan pembayaran yang sudah di lakukan advertiser.

Link iklan bersifat atau berstatus "NoFollow" di web ini. (karena ini buat iklan bukan blogroll). Jika anda menginginkan link yang "DoFollow", silahkan contact saya.

Harga dan peraturan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu. (kecuali bagi para pemasang iklan).

Semua pembayaran yang sudah masuk, tidak dapat diminta kembali apapun alasannya.

Pasang Iklan Murah


Pasang Iklan di Harian Dewasa || Cerita Dewasa


 

Silakan Hubungi saya jika anda ingin Memasang Iklan situs kami


ceritahariandewasa.blogspot.com


Email Bagian Pasang iklan :
udin_ajus@yahoo.com

atau hubungi di nomer pasang iklan langsung
081805579926

Disini Menyediakan Jasa pemasangan iklan Untuk Produk anda
Iklan berupa Banner /Gambar


untuk info harga
ukuran 900x80 harga Rp. 300rb pr bulan
ukuran 300x250 harga Rp. 2000rb per bulan
ukuran 125x125 harga Rp. 100rbu per bulan
untuk iklan melayang yang ada di atas footer ukuran 900x80 harganya Rp. 350rb per bulan
untuk iklan melayang samping kiri dan kanan ukuran 160x600 harga Rp. 350rb per bulan untuk satu buah
untuk iklan di dalam postingan ukuran 300x250 harganya 350rb per bulan

Kontrak iklan anda bisa sesuaikan ,
harga murah meriah.
Paket Suka-suka :
Paket suka-suka ini merupakan kesepakatan antara kedua belah pihak (saya dan advertiser).
Harga : NEGO 

PERATURAN :

iklan bebas discripsi

Banner dibuat sendiri oleh pemasang iklan.

Materi iklan sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemasang iklan, saya selaku admin tidak bertanggung jawab tuntutan atas materi iklan.

Apabila di lain waktu saya mendapatkan laporan tentang iklan yang merugikan (seperti menipu, dsb), saya berhak menegur advertiser dan bila teguran tidak di dengar, saya berhak meremove iklan dari web, tanpa mengembalikan pembayaran yang sudah di lakukan advertiser.

Link iklan bersifat atau berstatus "NoFollow" di web ini. (karena ini buat iklan bukan blogroll). Jika anda menginginkan link yang "DoFollow", silahkan contact saya.

Harga dan peraturan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu. (kecuali bagi para pemasang iklan).

Semua pembayaran yang sudah masuk, tidak dapat diminta kembali apapun alasannya.